Pengetahuan

Konsultan dan Sertifikasi ISO 37001 untuk Berantas Penyuapan

Praktik penyuapan pada lanskap bisnis adalah suatu hal yang cukup umum terjadi di dunia internasional maupun nasional. European Union merangkum, 59% perusahaan di Uni Eropa setuju bahwa penyuapan dan koneksi sering kali merupakan cara termudah untuk mendapatkan layanan publik tertentu di negara mereka. Di Indonesia, Laporan KPK tahun 2018 juga menunjukkan 62,3% kasus korupsi yang diusut adalah kasus suap. Untuk mengatasi permasalahan ini, perusahaan dapat menggunakan Konsultan dan Sertifikasi ISO 37001.

Dasar Hukum tentang Penyuapan

Maraknya kasus penyuapan pada lingkungan swasta dan pemerintahan (termasuk layanan publik) lambat laun dianggap sebagai suatu hal yang wajar. Padahal, penyuapan adalah tindakan yang melanggar hukum. 

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 yang mengubah Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor), suap atau penyuapan merupakan suatu bentuk tindak pidana korupsi. 

Suap diartikan sebagai tindak memberikan atau menerima pemberian atau janji dengan tujuan memengaruhi tindakan atau keputusan seseorang yang memiliki kewenangan atau pengaruh. Secara hukum, tindakan penyuapan juga dinilai bertentangan dengan prinsip keadilan, integritas, dan etika dalam berbagai aspek kehidupan; termasuk bisnis, politik, dan sektor publik (layanan publik).

Di lingkup internasional, penyuapan diatur dalam Bribery Act 2010 (Undang-Undang Penyuapan 2010). Tindakan ini memiliki arti penawaran atau penerimaan hadiah, pinjaman, pembayaran, imbalan, atau keuntungan apa pun untuk keuntungan pribadi. Dengan demikian, suap atau penyuapan merupakan bentuk dorongan untuk melakukan sesuatu yang tidak jujur, ilegal, atau melanggar kepercayaan.

Mengapa Penyuapan Terjadi?

Dalam tulisan berjudul “Korupsi Berjamaah: Konsensus Sosial Atas Gratifikasi dan Suap” yang dimuat di Jurnal Integritas Vol. 4 No. 2 Tahun 2018, alasan terjadinya penyuapan adalah kombinasi dari ketiga hal berikut:

    • Tekanan. Dapat berupa tekanan finansial (keserakahan, hutang, kebutuhan tak terduga, dan gaya hidup konsumtif), tekanan pekerjaan (ambisi karier), tekanan akan peluang karier, dan tekanan lain (judi, narkoba, ataupun ambisi kekuasaan).
    • Faktor individu. Berkaitan dengan pembenaran (rasionalisasi) atas tindak korupsi yang dilakukan. Ini termasuk penyangkalan tindakan korupsi dengan alasan tidak bisa dihindari, penyangkalan karena tidak merasa bersalah, dan penyangkalan status korban (susah ditelusuri).
    • Budaya. Terbentuknya budaya atau kebiasaan memberikan sesuatu untuk memperoleh suatu hal yang lain dalam sebuah lingkungan. Pewajaran ini lama-kelamaan membuat tindakan negatif penyuapan menjadi sesuatu yang dianggap positif. 

Pendapat di atas senada dengan alasan penyuapan yang juga diyakini di dunia internasional. Seperti dilansir dari laman Financial Crime Academy, penyuapan disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya:

  • motivasi dan rasionalisasi,
  • adanya kesempatan,
  • adanya kemampuan teknis dan kekuasaan,
  • sudah memperhitungan risiko, dan
  • konsekuensi penyuapan yang mungkin tidak membuat pelaku merasa takut.

Penerapan ISO 37001 sebagai Cara Memberantas Penyuapan

Mengingat tindak penyuapan dapat menjadi suatu hal yang dianggap lumrah, pencegahan dan pemberantasannya tentu perlu dilakukan dengan strategi yang terstruktur berkelanjutan. Karena itulah Konsultan dan Sertifikasi ISO 37001 menjadi jawaban tepat untuk memberantas penyuapan di lingkup bisnis maupun pemerintahan.

ISO 37001 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan merupakan kerangka kerja komprehensif untuk mengelola risiko penyuapan dalam operasi sehari-hari dan transaksi bisnis. Elemen kunci dari standar ini mencakup kebijakan anti penyuapan, prosedur uji kelayakan proses, pelatihan karyawan terkait dengan anti penyuapan, evaluasi risiko penyuapan, uji kelayakan rekan bisnis dan tindak lanjut, serta pemantauan efektivitas sistem manajemen anti penyuapan. 

Dengan menggunakan serta menerapkan Sertifikasi ISO 37001 yang implementasi dibantu oleh konsultan ISO 37001, organisasi dapat menegakkan standar etika dan integritas tertinggi. Beberapa keuntungan yang signifikan bagi organisasi yang menerapkan ISO 37001 adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan sistem dan kontrol anti penyuapan yang kuat
  • Memiliki manajemen risiko yang lebih baik
  • Menyelaraskan praktik anti penyuapan dengan standar global
  • Membangun reputasi dan integritas
  • Meningkatkan efisiensi operasional

ISO 37001:2025, Sistem Manajemen Anti Penyuapan Terbaru yang Komprehensif

ISO 37001:2025 adalah versi terbaru dari standar Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang menggantikan ISO 37001. Pembaruan ini berfokus pada peningkatan efektivitas SMAP dalam mencegah, mendeteksi, dan menangani insiden penyuapan; baik di lanskap bisnis atau pemerintahan lokal maupun kancah internasional.

Standar terbaru ini memberikan penekanan yang lebih besar pada pengembangan budaya etika dan integritas, pengelolaan konflik kepentingan, dan penerapan praktik anti penyuapan terbaru. ISO 37001:2025 memastikan bahwa organisasi dilengkapi dengan perangkat untuk membangun lingkungan yang transparan dan beretika, yang secara efektif mencegah penyuapan.

Pembaruan ISO 37001:2025 dari ISO 37001:2016

Secara garis besar, pembaruan ISO 37001:2025 dimulai dari perubahan pada struktur High Level Structure (HLS) menjadi Harmonized Structure (HS). Hal ini bertujuan untuk memberikan semua standar sistem manajemen ISO struktur dasar yang seragam dengan persyaratan inti, istilah, dan definisi yang sama untuk meningkatkan komparabilitas.

Selain itu, perubahan penting lain dalam ISO 37001:2025 adalah sebagai berikut:

  • Badan pengurus tidak lagi bersifat opsional, melainkan wajib.
  • Organisasi wajib mengembangkan budaya anti penyuapan di semua tingkat pekerja.
  • Perubahan dalam SMAP harus dilakukan secara terencana dan terstruktur.
  • Organisasi wajib meningkatkan kesadaran pekerja terhadap konflik kepentingan.
  • Penerapan kewajiban pelatihan berkelanjutan untuk pekerja dan mitra bisnis.

Konsultan dan Sertifikasi ISO 37001 untuk Bisnis Bebas Penyuapan

Menjalankan bisnis tanpa SMAP yang formal berpotensi memiliki risiko penyuapan dan korupsi yang lebih tinggi, manajemen risiko proaktif yang kurang baik, hingga rusaknya reputasi atau nama baik organisasi. Maka dari itu, layanan Konsultan dan Sertifikasi ISO 37001 dari Robere & Associates dapat menjadi solusi untuk bisnis bebas penyuapan. Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik

Consult with us