Mengenal Sertifikasi Internasional Exemplar Global dan CQI IRCA, Mengapa Penting untuk Profesional Anda?

Dalam dunia profesional yang semakin kompetitif, memiliki sertifikasi internasional menjadi salah satu langkah strategis untuk menunjukkan kompetensi dan kredibilitas di tingkat global. Sertifikasi ini tidak hanya membantu individu meningkatkan keahlian yang sesuai dengan standar industri, tetapi juga memberikan pengakuan formal atas kemampuan yang relevan dengan kebutuhan organisasi.

Pentingnya Sertifikasi Internasional

Bagi perusahaan, kehadiran individu bersertifikasi internasional memperkuat reputasi dan memastikan kepatuhan terhadap standar global, baik dalam manajemen kualitas, keamanan informasi, maupun manajemen risiko.

Nama-nama besar dalam dunia pelatihan dengan sertifikasi internasional yang sering menjadi pilihan antara lain CQI IRCA, Exemplar Global, PECB, Axelos, dan masih banyak lagi. Pada kesempatan ini kita akan bahas mengenai 2  lembaga yang paling besar jangakauannya di dunia, yaitu CQI-IRCA dan Exemplar Global. Berikut adalah ulasan mengenai keduanya:

Exemplar Global

Exemplar Global adalah organisasi internasional yang menyediakan sertifikasi bagi professional di berbagai peran, seperti auditor, pelatih, dan konsultan dalam sistem manajemen.

Dengan fokus pada pengembangan kompetensi, sertifikasi Exemplar Global dirancang untuk memastikan professional memenuhi standar internasional yang diakui di berbagai sektor.

  • Bidang Fokus: Sertifikasi untuk individu dan lembaga pelatihan di berbagai industri.
  • Keunggulan: Sertifikasi Exemplar Global diakui secara luas di berbagai sektor, termasuk manufaktur, teknologi, dan pelayanan kesehatan.

CQI IRCA (Chartered Quality Institute & International Register of Certificated Auditors)

CQI IRCA adalah lembaga profesional terkemuka yang mengelola registrasi auditor bersertifikat di berbagai standar sistem manajemen. Sebagai bagian dari Chartered Quality Institute (CQI), IRCA mendukung pengembangan auditor yang kompeten melalui pelatihan dan pengakuan yang diakui secara internasional.

  • Bidang Fokus: Sertifikasi auditor untuk standar sistem manajemen yang beragam seperti ISO 9001 (mutu), ISO 27001 (keamanan informasi), ISO 22301 (kelangsungan usaha) dan ISO 45001 (keselamatan dan kesehatan kerja).
  • Keunggulan: Dikenal luas di pasar global, khususnya di Eropa dan Asia, dan menjadi standar bagi auditor profesional.

Mitra Pelatihan Profesional

Terdapat berbagai lembaga pelatihan profesional yang diakui oleh Exemplar Global dan CQI IRCA, salah satunya adalah Robere & Associates. Dengan pengalaman lebih dari 35 tahun, lembaga ini menyediakan program pelatihan bersertifikasi internasional untuk mendukung pengembangan profesional di berbagai bidang, termasuk, Sistem Manajemen Keamanan Informasi, Sistem Manajemen Anti Penyuapan, Sistem Manajemen Mutu, maupun Sistem Manajemen Kelangsungan Usaha.

Manfaat Sertifikasi Internasional

Berikut beberapa alasan mengapa sertifikasi internasional menjadi pilihan tepat bagi Anda yang ingin meningkatkan kompetensi:

  1. Pengakuan Global: Sertifikasi memberikan validasi keahlian Anda yang diakui di seluruh dunia, serta meningkatkan daya saing Anda di pasar kerja internasional.
  2. Peningkatan Karier: Membuka peluang untuk mengisi posisi strategis seperti manajer risiko, auditor senior, bahkan sebagai advisor di suatu organisasi.
  3. Kepercayaan Diri Profesional: Dengan sertifikasi, Anda memiliki landasan yang kuat untuk membangun kredibilitas di bidang keahlian tertentu.
  4. Kontribusi pada Organisasi: Membantu organisasi mencapai kepatuhan terhadap standar global, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat reputasi di pasar internasional.

Memiliki sertifikasi internasional, seperti yang ditawarkan Exemplar Global dan CQI IRCA adalah langkah penting untuk meningkatkan kompetensi profesional Anda, membuka peluang karier yang lebih luas, dan memberikan kontribusi signifikan bagi organisasi. Dengan pengakuan global, sertifikasi ini memastikan Anda siap menghadapi tantangan industri yang terus berkembang.

Untuk informasi lebih lanjut tentang program pelatihan bersertifikasi internasional, silakan hubungi kami melalui 0811-9555-476 untuk jadwal pelatihan bersertifikasi internasional terbaru!

Ditulis Oleh, Marketing Communication – Robere & Associates (Indonesia), 2025

Meningkatkan Kinerja melalui Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Ditulis Oleh, Hilman Badhi Adikara, Team Leader GRC – Robere & Associates (Indonesia)

Tata kelola perusahaan adalah fondasi utama keberhasilan suatu perusahaan. Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat saat ini, perusahaan yang mampu menerapkan praktik tata kelola yang baik memiliki peluang yang lebih besar untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Tata kelola perusahaan dapat merujuk pada kerangka kerja dan praktik manajemen yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengelola dan mengarahkan operasinya. Hal ini mencakup hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dewan direksi, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Untuk dapat melakukan penerapan yang baik, Perusahaan dapat berpedoman kepada peraturan perundangan yang relevan dengan proses bisnis dijalankan atau referensi lain yang berisikan kerangka kerja tata kelola.

Mengapa penting bagi Perusahaan?

Pada dasarnya tata kelola merupakan aturan dasar yang harus dimiliki oleh Perusahaan, untuk mendukung berjalannya proses bisnis perusahaan yang efektif dan efisien, serta mendukung pencapaian target Perusahaan. Namun, sayangnya beberapa perusahaan saat ini belum sepenuhnya mengetahui betapa penting tata kelola perusahaan yang baik.

Beberapa manfaat penting dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, diantaranya:

  1. Meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan dalam jangka panjang;
  2. Stewardship sumber daya yang efektif;
  3. Ketahanan dan kinerja perusahaan dapat meningkat;
  4. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan;
  5. Komposisi dan retensi personel di perusahaan meningkat;
  6. Meningkatkan kepercayaan dari pihak – pihak yang berkepentingan dengan perusahaan;
  7. Meningkatkan nilai aset yang tidak berwujud, seperti reputasi, citra publik, dan kepercayaan publik.

Referensi Regulasi di Indonesia

Dalam hal penerapan tata kelola, regulator di Indonesia telah menetapkan beberapa peraturan yang mengatur bagaimana perusahaan dalam menerapkan tata kelola berdasarkan proses bisnis yang dijalankan. Berikut beberapa referensi regulasi berdasarkan jenis Perusahaan yang ada di Indonesia sebagai berikut:

Jenis PerusahaanRegulasi Tata Kelola
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)Peraturan Menteri BUMN Nomor 2 tahun 2023 tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
Perusahaan perasuransianOtoritas Jasa Keuangan Nomor 73/POJK.05/2016 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Perasuransian dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2023 tentang Tata Kelola dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi Berbentuk Usaha Bersama.
Bank UmumPeraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2023 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.
Bank Perkreditan RakyatPenerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat.
Perusahaan PembiayaanPeraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Pembiayaan.
Perusahaan Modal VenturaPeraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 36/POJK.05/2015 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Modal Ventura.

Standar Internasional terkait Tata Kelola Perusahaan

International Organization for Standardization (IOS) menerbitkan standar internasional terkait Tata Kelola Perusahaan yang baik yaitu ISO 37000 pada tahun 2021. Standar ISO 37000 memberikan gambaran umum mengenai tata kelola perusahaan disertai dengan prinsip dan hasil keluaran dari penerapan tata kelola. Berikut gambaran umum dari ISO 37000:2021:

Standar Internasional terkait Tata Kelola Perusahaan
Gambaran Umum ISO 37000:2021

 

Integrasi Tujuan dan Prinsip untuk Tata Kelola Perusahaan Menurut ISO 37000:2021

ISO 37000:2021 menekankan pentingnya Perusahaan memiliki Tujuan (Purpose) yang jelas sebagai prinsip utama (Primary) bagi Perusahaan. Untuk mendukung tercapainya tujuan, Perusahaan harus menetapkan nilai Perusahaan (Value generation), strategi, pengawasan, dan juga akuntanbilitas dalam proses bisnisnya. Hal tersebut menjadi prinsip dasar (foundational) dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik Penerapan prinsip utama dan prinsip dasar perlu didukung oleh prinsip pendukung (enabling) yang terdiri atas kepemimpinan, pengambilan keputusan berdasarkan data, tata kelola risiko, tanggung jawab sosial, keterlibatan dengan pemangku kepentingan, kinerja dan keberlangsungan Perusahaan.

Melalui penerapan prinsip utama, prinsip dasar, dan prinsip pendukung ini Perusahaan dapat memperoleh hasil yang terdiri atas:

  1. Kinerja yang efektif: Perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan persyaratan yang berlaku, meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan, serta selaras dengan kebijakan dan ekspektasi dari pemangku kepentingan yang relevan.
  2. Stewardship yang bertanggung jawab: Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya dengan cara yang bertanggung jawab, dapat menyeimbangkan dampak positif dan negatif yang timbul dari proses kerja perusahaan, mempertimbangkan konteks secara global yang dapat mempengaruhi bisnis perusahaan, memastikan kontribusi perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan, serta menimbulkan kepercayaan dan keyakinan dari masyarakat di tempat perusahaan beroperasi.
  3. Perilaku etis: Perusahaan memiliki perilaku sesuai dengan prinsip – prinsip yang dapat diterima dan norma yang berlaku, seperti budaya etis, akuntabilitas, keadilan dalam perlakukan dan keterlibatan dengan pemangku kepentingan, integritas dan transparansi dalam memenuhi kewajibannya, serta berkompetensi dan menjunjung tinggi kejujuran ketika perusahaan membuat keputusan.

Diskusikan dengan Kami!

Bagi anda yang ingin berdiskusi lebih lanjut dan menggali informasi terkini tentang Tata Kelola Perusahaan berdasarkan ISO 37000:2021,

Robere & Associates siap membantu. Gabung sekarang!

Contact Us

Penerapan Asset Criticality Ranking pada Pengelolaan Aset

Ditulis Oleh, Hilman Badhi Adikara, Team Leader GRC – Robere & Associates (Indonesia)

Dalam menjalankan proses bisnisnya, Perusahaan perlu didukung oleh aset yang berkualitas dan dapat mendukung kinerja Perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, Perusahaan pasti akan mengelola aset yang dimiliki, baik dari proses perencanaan kebutuhan aset, inventarisasi aset, pengoperasian aset, pemeliharaan aset, penilaian aset hingga penghapusan aset atau yang biasa disebut dengan life cycle asset.

Pengelolaan Aset
Siklus Pengelolaan Aset

 

Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Aset

Melihat rangkaian proses yang panjang dalam pengelolaan aset tersebut, Perusahaan dapat menggunakan Sistem Manajemen Aset sebagai kerangka dasar untuk bisa memantau setiap proses pada pengelolaan aset. Disamping itu, banyak kegunaan dalam penerapan Sistem Manajemen Aset bagi Perusahaan, diantaranya:

  1. Mendukung Perusahaan dalam pengambilan keputusan yang tepat, khususnya dalam menyusun rencana strategis manajemen aset;
  2. Meningkatkan kinerja Perusahaan dengan alokasi aset yang efektif;
  3. Meninjau nilai aset secara aktual termasuk dalam penyusutan nilai aset untuk menghindari penurunan kinerja Perusahaan;
  4. Mempermudah perencanaan anggaran untuk mengelola aset;
  5. Mengoptimalkan manajemen risiko terkait aset, khususnya dalam penentuan tingkat kritikalisasi aset.

Salah satu acuan yang dapat digunakan untuk menerapkan Sistem Manajemen Aset adalah standar ISO 55001. Pada standar ISO 55001 salah satu yang menarik adalah bagaimana Perusahaan dapat menetapkan prioritas kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh Perusahaan dalam pengelolaan aset. Penetapan prioritas kegiatan ini dapat dilakukan dengan penentuan tingkat kritikal aset atau biasa dikenal dengan Asset Criticality Ranking.

Apa Itu Asset Criticality Ranking?

Pengertian dari Asset Criticality Ranking sendiri adalah suatu metode yang digunakan untuk dapat mengidentifikasi aset yang dapat diprioritaskan untuk dilakukan pemeliharaan dan perlindungan. Pelaksanaan Asset Criticality Ranking dapat dilakukan oleh Perusahaan dengan mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya:

  1. Jenis aset yang dikelola, baik aset fisik maupun non fisik;
  2. Penetapan kriteria konsekuensi (consequences) yang dapat terjadi pada aset;
  3. Penetapan kriteria keandalan (reliability) dari tingkat kemungkinan terjadinya konsekuensi pada aset;
  4. Penetapan kriteria deteksi (detectability) sebagai bentuk prediksi terhadap potensi kerusakan pada aset; dan
  5. Penetapan matriks tingkat kritikal aset.

Perusahaan kemudian dapat melakukan penilaian dengan menetapkan nilai pada kriteria konsekuensi, keandalan, dan deteksi. Semakin tinggi hasil dari penilaian Asset Criticality Ranking makan akan mempengaruhi terhadap penanganan aset tersebut, khususnya  prioritas untuk dilakukan pemantauan yang lebih ketat, jadwal pemeliharaan yang relatif lebih singkat untuk memastikan kinerja aset tetap optimal.

Menetapkan Asset Criticality Ranking

Berikut salah satu contoh kriteria yang dapat digunakan untuk menganalisa setiap aset yang selanjutnya akan ditentukan tingkat kritikalnya:

KriteriaLevel
1234
Dampak Kegagalan Operasional (A)Tidak berdampak terhadap proses operasional secara langsungBerdampak terhadap proses operasional pada area DepartemenBerdampak terhadap proses operasional pada area Divisi/Satuan KerjaBerdampak terhadap proses operasional Perusahaan
Utilisasi (B)Aset digunakan sebanyak <50% dalam waktu 1 tahunAset digunakan sebanyak 50% dalam waktu 1 tahunAset digunakan sebanyak 75% dalam waktu 1 tahunAset digunakan secara terus menerus
Downtime/ Repair Time (C)Lebih dari 60 menit31 - 60 menit16 - 30 menit0 - 15 menit
Kemungkinan Kegagalan Operasional (D)Jarang terjadi (0 - 1 kali dalam 1 tahun)Mungkin Terjadi (2 - 3 kali dalam 1 tahun)Sering Terjadi (4 -6 kali dalam 1 tahun)Sangat Sering Terjadi (>7 kali dalam 1 tahun)

Setelah dilakukan analisa aset terhadap setiap kriteria, maka perlu dilakukan penjumlahan atas setiap kriteria (A+B+C+D). Hasil penjumlahan yang didapatkan kemudian perlu disesuaikan dengan tingkat kritikal dibawah ini.

Tingkat KritikalNilaiTindakan
Low1 – 81.Preventive Maintenance dilakukan minimal 1 tahun sekali
2.Monitoring aset dilakukan secara bulanan
3.Tidak harus disediakan proses bypass/back up apabila terjadi kegagalan
4.Tidak harus disediakan alert system
Medium9 – 111.Preventive Maintenance dilakukan minimal 6 bulan sekali
2.Monitoring aset dilakukan secara mingguan
3.Harus tersedia proses bypass/back up apabila terjadi kegagalan operasional
4.Harus tersedia alert system
High12 – 161.Preventive Maintenance dilakukan minimal 4 bulan sekali
2.Monitoring aset dilakukan secara harian
3.Harus tersedia proses by pass/back up apabila terjadi kegagalan operasional
4.Harus tersedia alert system

Contoh:

Perusahaan memiliki aset dalam bentuk server dan kendaraan operasional yang selanjutnya Perusahaan akan menilai tingkat kritikalnya dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Nama AsetServerKendaraan Operasional
Dampak Kegagalan Operasional (A)(4) Berdampak terhadap proses operasional Perusahaan(1) Tidak berdampak terhadap proses operasional secara langsung
Utilisasi (B)(4) Aset digunakan secara terus menerus(1) Aset digunakan sebanyak <50% dalam waktu 1 tahun
Downtime/ Repair Time (C)(4) 0 - 15 menit(1) Lebih dari 60 menit
Kemungkinan Kegagalan Operasional (D)(1) Jarang terjadi (0 - 1 kali dalam 1 tahun)(2) Mungkin Terjadi (2 - 3 kali dalam 1 tahun)
Nilai Tingkat Kritikal4 + 4 + 4 + 1 = 131 + 1 + 1 + 2 = 5
Tingkat KritikalHighLow

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat tingkat kritikal dari server lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan operasional, sehingga perlu perlakukan yang lebih intens terhadap server dibandingkan dengan kendaraan operasional, baik dari segi perawatan yang jangka waktunya lebih pendek, monitoring yang dilakukan secara berkelanjutan, mempersiapkan mekanisme back up plan apabila server down, hingga menyediakan bentuk pemberitahuan apabila terdapat gangguan pada server.

Hasil penilaian Asset Criticality Ranking dapat bermanfaat bagi Perusahaan untuk mencegah kerusakan aset yang akan berdampak secara langsung terhadap proses bisnis Perusahaan. Selain itu, hasil penilaian Asset Criticality Ranking dapat juga digunakan oleh Perusahaan sebagai dasar dalam hal penetapan siklus aset.

Consult with us