Pentingnya Keamanan Password dalam Dunia Digital
Mengapa Keamanan Password Sangat Penting?
Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi, penggunaan perangkat digital dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat. Menurut riset Mastercard, setiap orang rata-rata memiliki sepuluh akun digital yang digunakan pada berbagai perangkat dan aplikasi. Setiap harinya, seseorang memasukkan password sekitar delapan kali untuk mengakses akun mereka.
Password merupakan salah satu metode utama dalam menjaga keamanan dalam dunia teknologi informasi. Sayangnya, banyak pengguna masih menggunakan password yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir (25%), nama peliharaan (18%), atau nama keluarga (13%). Lebih lanjut, 84% pengguna hanya mengganti password beberapa kali, sementara hanya 16% yang selalu mengingat password mereka. Kebiasaan ini meningkatkan risiko peretasan, yang berpotensi membahayakan data pribadi pengguna dan membuka celah bagi kejahatan daring.
Ancaman Peretasan dan Kebocoran Data
Serangan siber terhadap perusahaan besar sering kali menyebabkan kebocoran data pelanggan, termasuk nomor telepon, alamat email, dan informasi pribadi lainnya. Salah satu kasus peretasan yang terjadi di Indonesia adalah kebocoran data KreditPlus pada Agustus 2020. Laporan dari firma keamanan siber Cyble mengungkap bahwa sekitar 890.000 data nasabah KreditPlus diduga bocor dan dijual di forum peretasan Raidforums. Data yang bocor mencakup nama, email, kata sandi, alamat rumah, nomor telepon, data pekerjaan, hingga kartu keluarga (KK). Selain itu, keamanan password juga dapat terancam saat pengguna mengakses jaringan publik tanpa perlindungan tambahan.
Praktik Terbaik dalam Menjaga Keamanan Password
ISO/IEC 27001:2013 Annex 9.4.3 mengatur bagaimana tata kelola password yang aman harus diterapkan untuk melindungi data sensitif. Berikut beberapa langkah penting dalam mengelola keamanan password:
- Jangan menyimpan password dalam format teks biasa yang tidak terenkripsi.
- Hindari berbagi password melalui email, chat, atau media komunikasi elektronik lainnya.
- Jangan menuliskan petunjuk password yang mudah ditebak, seperti nama keluarga atau tanggal lahir.
- Hindari penggunaan fitur “Remember Password” pada browser atau aplikasi.
- Segera ubah password default setelah pertama kali digunakan.
- Gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan karakter khusus dalam password.
- Pastikan password memiliki panjang minimal delapan karakter.
- Hindari penggunaan password yang sama untuk akun kerja dan pribadi.
- Gunakan autentikasi multi-faktor (MFA) seperti OTP atau SMS untuk keamanan tambahan.
Kesimpulan
Meskipun tidak ada sistem keamanan yang sempurna, mengelola password dengan baik dapat secara signifikan mengurangi risiko peretasan. Pengguna diharapkan lebih sadar akan pentingnya mengganti password secara berkala dan menerapkan Multi-Factor Authentication (MFA) untuk perlindungan tambahan.
Sudahkah Anda memastikan keamanan password akun digital Anda?
—
Syifa Aulia Sari
IT GRC Consultant
Robere & Associates (Indonesia)